Karena kedekatan ibu dan anak banyak orang menganggap, bahasa anak berasal dari ibunya, bukan ayahnya. Studi terbaru menunjukkan hal sebaliknya. Selama perjalanan sejarah, mulai dari bangsa Viking hingga petani, pria selalu menciptakan pengaruh besar dalam kata yang terucap.
Ilmuwan pun menyelidiki penanda gen pria dan wanita dari beberapa ribu komunitas guna mempelajari pola transmisi bahasa prasejarah. Para ilmuwan ini menemukan, bahasa yang diucapkan komunitas bergantung pada kedatangan pria, entah lewat migrasi atau invasi militer. Tren ini terlihat di seluruh dunia seperti di suku Afrika, India dan Polinesia.
“Pria umumnya lebih banyak dari wanita dan mereka biasa mencari istri dari komunitas lokal. Saat orang tua memiliki latar bahasa berbeda, bahasa ayah sering kali menjadi dominan dalam keluarga,” ungkap Profesor Colin Renfrew dari Cambridge University.
Menurut ilmuwan, bukti paling nyata terdapat di New Guinea. Di zaman prasejarah, orang Polinesia bertemu orang Melanesia di New Guinea dan menghuni pulau terdekat. Kini, pesisir New Guinea berisi orang berbahasa Polinesia dan di wilayah lain terdapat orang berbahasa Melanesia.
“’Lidah ibu’ tertanam kuat dalam imajinasi banyak orang dan ini menjadi alasan mengapa selama bertahun-tahun peran pria yang diketahui menentukan perubahan bahasa tak pernah dikenali para ahli genetik,” tutupnya seperti dikutip DM.
Backlinks Please Thanks
URL |
Code For Forum |
HTML Code |